FUNGSI RUANG TERBUKA
Ada peningkatan kesadaran bahwa operasi dan livability dari suatu komunitas adalah sama tergantung pada porsi yang dikembangkan dan berkembang. Untuk tujuan perencanaan, ruang terbuka memiliki tiga fungsi dasar: pembentukan komunitas yang menarik, pelestarian proses alam (misalnya lahan basah dan satwa liar), dan rekreasi.
Sebuah mungkin keempat fungsi ruang terbuka keringanan pajak. Studi yang dilakukan oleh Trust for Public Land, Southern New England Hutan Konsorsium, dan lain-lain menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan lahan yang dikembangkan, dilestarikan menghasilkan ruang terbuka tidak ada pajak, tetapi juga membutuhkan pelayanan perkotaan jauh lebih sedikit daripada industri, komersial, dan pemukiman menggunakan.
Ruang terbuka adalah penggunaan lahan yang unik dalam hal ini dapat meningkatkan livability semua penggunaan lahan lain, dan memperlancar transisi di antara mereka. Sebagai contoh, kemampuan buffering ruang terbuka yang berguna untuk estetika dan kebisingan. Nilai properti hunian dan keinginan dapat meningkat ketika bersebelahan dengan ruang terbuka yang dilindungi terhadap kerusakan harta benda.
Sala satu teori beban lingkungan adalah teory adaptasi stimulasi kita yang optimal ada tiga dimensi hubungan perilaku lingkungan yaitu:
a. Intensitas, terlalu banyak orang atau terlalu sedikit orang menyebabkan perasaan sesak dan terlalu sediki orang menyebabkan orang merasa terasing
b. Keanekaragaman. Keanekaragaman benda atau manusia berakibat terhadap pemrosesan informasi. Terlalu beraneka membuat perasaan overload dan kekuranganekaragaman membuat perasaan monoton.
c. Keterpolaan. Keterpolaan berkaitan dengan kemampuan memprediksi. Jika suatu setting dengan pola yang tidak jelas dan rumit menyebabkan beban dalam pemrosesan informasi sehingga stimulus sulit diprediksi, sedangkan pola-pola yang sangat jelas menyebabkan stimulasi mudah diprediksi.
Perilku manusia merupakan bagian dari kompleksitas ekosistem yang mempunyai beberapa asumsi dasr sebagai beriut ;
a. Perilaku manusia terkait dengan konteks lingkungan
b. Interaksi timba balik yang menguntungkan antar manusian dan lingkungan
c. Interaksi dan lingkungan bersifat dinamis
d. Interksi manusia dan lingkungan terjadi dalam berbagai level dan tergantung pada fungsi.
Hubungan manusia dan lingkungan merupakan hubungan yang dinamis dan bukan bersifat langsung. Oleh karenanya upaya memahami perilaku manusia dalam konteks lingkungan, perlu kiranya dibuat model umum hubungan manusia lingkungan. Model umum hubungan manusia dan lingkungan dapat disusun melalui kajian-kajian intensif dengan memperhatikan keanekaragaman lingkungan fisik dan karakteristik yang berbeda pada manusia. Pengabdian terhadap keanekaragaman lingkungan dan karakteristik manusia merupakan suatu penyederhanaan , yang sering kali dilakukan oleh peneliti.