Minggu, 28 Februari 2010

Senin, 08 Februari 2010

Adaptasi Konsep Arsitektur Hemat Energi dengan Potensi Iklim dan Sumber Daya Alam Indonesia dalam Upaya Mengurangi Efek Pemanasan Global

Aspek energi dalam proses perencanaan arsitektur merupakan suatu hal yang fundamental dan menjadi pijakan suatu desain.

Akan tetapi pada prakteknya, para arsitek semakin mengesampingkan tujuan dari desain yang sebenarnya. Desain tidak lagi secara fungsional dapat memenuhi kebutuhan penghuni serta mengatasi permasalahan mikro maupun makro, akan tetapi semakin bergeser pada orientasi ke arah kapitalisme arsitektur. Disini arsitektur dijadikan sebagai alat untuk berbisnis, sehingga arsitektur lebih diciptakan hanya dengan mengutamakan aspek fungsi, estetika, dan keuntungan semata di atas ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, serta mengesampingkan efek realisasi desain arsitektur tersebut terhadap lingkungan alam sebagai unsur makro dimana desain tersebut berpijak.

Padatnya bangunan yang semakin mempersempit ruang terbuka hijau dengan konsep desain yang kurang dan bahkan tidak ramah lingkungan, merupakan salah satu kontributor terbesar penyebab terjadinya pemanasan global di dunia. Peneliti dari Queen’s University Ontario Canada mengamati perubahan es abadi di Kutub Utara selama 15 tahun terakhir, dan tercatat dalam empat tahun terakhir kerusakan paling dahsyat terjadi, yakni suhu di Kutub Utara mencapai 22 derajat Celcius dimana sebelumnya tidak pernah di atas 0 derajat Celcius. Kedalaman es di Kutub Utara pun sudah sangat menipis dan bahkan mengapung di permukaan.

Disini terlihat pentingnya konsep arsitektur hemat energi untuk diterapkan dan dijadikan sebagai pijakan desain bagi setiap arsitek. Dimana penerapan konsep arsitektur hemat energi, khususnya di Indonesia dapat membantu mengurangi efek pemanasan global yang semakin meningkat di dunia. Akan tetapi konsep arsitektur hemat energi belum mendapat perhatian khusus pada pola pendidikan arsitektur di Indonesia, dan bahkan lebih banyak menyerap konsep arsitektur dari Barat yang belum tentu cocok untuk diterapkan di Indonesia. Kita juga perlu mengadaptasi konsep arsitektur hemat energi yang paling sesuai dengan iklim dan sumber daya alam di Indonesia. Desain arsitektur di Indonesia tentunya harus berbasis pada konsep arsitektur hemat energi yang bersahabat dengan iklim Indonesia yang panas dan lembab. Kemudian penggunaan material bangunan yang dapat didaur ulang dan tidak mengeruk kekayaan alam Indonesia secara berlebihan dan terus-menerus, melainkan memanfaatkan potensi material lokal setempat untuk keberlanjutan lingkungan. Di samping itu perlu dilakukan optimalisasi pemanfaatan pencahayaan alami dari sinar matahari dengan membuat bukaan-bukaan pada selubung bangunan, serta optimalisasi penghawaan alami dalam upaya pengurangan penggunaan AC.

http://blog.beswandjarum.com/wasiskalyati/category/arsitektur-hari-ini/

Kamis, 04 Februari 2010

PENGARUH KEBUDAYAAN INDONESIA TERHADAP KEBUDAYAAN ASING

Sejarah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan menjadi suatu rangkaian yang erat sepanjang kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut maka sejarah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah yang berkaitan dengan kebudayaan, terutama kebudayaan asing yang telah memberikan pengaruh dalam kehidupan bangsa Indonesia dan khususnya memberikan pengaruh pada pembentukan kebudayaan Indonesia. Sejarah memberikan pelajaran dan pengalaman untuk manusia di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Dari sejarah akan dapat diketahui kegagalan dan keberhasilan yang dialami oleh manusia dan memberikan suatu pedoman bagi manusia di masa yang akan datang untuk lebih berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu agar dapat mencapai keberhasilan dan peningkatan kualitas kehidupan. Seperti yang dikatakan filsuf terkenal dari Cina, Kong Fu Tse yang mengatakan “Sejarah mendidik kita bertindak bijaksana”.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan Indonesia dikarekan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang ikut bercampur di dalamnya.
Pengaruh Budaya dari Tmur yang berasal dari Daratan Cina dan India berupa ajaran agama Budha dan Hindu. Proses masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia dapat disebut sebagai masa peng-Hindu-an, walaupun kata penghinduan ini tidak tepat karena tidak hanya pengaruh agama Hindu saja yang masuk ke Indonesia tetapi juga pengaruh agama Budha. Meskipun demikian, bagaimana cara masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia dan siapa yang menjadi pembawanya tidak dapat diketahui secara pasti.
Berdasarkan penelitian sejarah, muncul beberapa teori tentang pembawa pengaruh Hindu Budha ke Indonesia. Antara lain adalah Teori Sudra yang menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra. Teori Waisya, menyatakan penyebaran agama Hindu dibawa oleh orang berkasta Waisya. Atas dasar kedatangan kasta waisya yang berprofesi sebagai pedagang dan kemudian mengadakan hubungan dagang dan menikah dengan wanita Indonesia. Teori Ksatria yang menyatakan bahwa pengaruh Hindu dibawa oleh kasta kesatria. karena adanya kekacauan politik di India sehingga banyak anggota kasta Kesatria yang lari dari India dan menetap di Indonesia. Para Kesatria ini mendirikan kerajaan di Indonesia dan kemudian turut serta menyebarkan agama Hindu. Dan Teori Brahmana karena Kaum Brahmana datang ke Indonesia dan kemudian ikut pula mngajarkan ajarannya kepada masyarakat di Indonesia. Penyebaran agama Hindu dan Buhda di Indonesia dilakukan bersamaan dengan kegiatan perdagangan atau hubungan dagang. Di samping itu penyebaran juga dilakukan dengan mendatangkan para Brahmana / pendeta dari India dan mengirim orang-orang Indonesia ke India untuk mempelajari agama Hindu.
Pengaruh kebudayaan dari Timur yang dipilih secara selektif dan disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh yang diberikan tersebut sangat besar terutama dalam hal kepercayaan, pemerintahan, ekonomi dan kebudayaan. Di Indonesia menjadi babak baru dalam kehidupan kepercayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat indonesia yang tadinya mempunyai kepercayaan animisme kemudian berubah menjadi penganut agama tersebut meskipun masih terdapat pengaruh kepercayaan lama seperti pemujaan kepada roh nenek moyang dll. Pada bidang pemerintahan, Sistem pemerintahan kesukuan dan pemujaan terhadap tokoh spiritual atau kepala suku kemudian bergeser menjadi pemerintahan kerajaan. Sistem pemerintahan kerajaan pemimpin berasaldari keturunan raja sebelumnya. Pada sistem Sosial, perubahan kehidupan sosial juga terjadi dalam masyarakat, misalnya pengaruh pembentukan kasta dalam struktur sosial kemasyarakatan. Pada sistem Ekonomi, aktifitas ekonomidari barter menjadi sistem uang dan perdagangan yang semakin maju menjadi salah satu bentuk perubahan dalam bidang ekonomi. Pada sistem kebudayaan, antara lain terlihat pada hasil peninggalan seperti candi, tempat ibadah, seni sastra. Cerita-cerita ephos seperti Ramayana dan Mahabarata menjadi sumber inspirasi cerita rakyat dan perubahan kebudayaan lama. Pengaruhlain yang trlihat adalah pada bentuk tulisan dan sistem tulisan. Percampuran kebudayaan jelas nampak pada bangunan candi yang terlihat pada dasar bangunan berupa punden berundak dan ukiran candi yang menunjukkan pengaruh Hindu Budha.
Selain kebudyaan dari Cina dan India, juga pengaruh dari kebudayaan di Arab berupa ajaran agama Islam dan berkembangnya kebudayaan Islam turut memberikan pengaruh pada kebudayaan di Indonesia. Pedagang-pedagang dari Arab yang melakukan hubungan dagang pada waktu kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7. khususnya di selat Malaka yang berhubungan dengan wilayah Asia dan Semenanjung Arab.
Pengaruh kebudayaan dari Barat dan Timur dapat dilihat pada kebudayaan yang dimiliki oleh berbagai kerajaan di Indonesia, misalnya kerajaan Aceh. Peninggalan kebudayaan dari kerajaan Aceh ini berupa masjid atau bangunan ibadah yang dinamai Masjid Baiturrahman. Juga di Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, yang di antaranya adalah adanya seni tari, seni pahat, seni suara, seni sastra dan bangunan khasnya. Salah satu kebudayaan yang hingga kini masih dipertahankan adalah Kebudayaan Kejawen sebagai akulturasi atu perpaduan budaya dari Hindu, Budha dan Islam sendiri. Upacara Grebeg yang menjadi tradisi kerajaan Mataram berasal dari pemujaan roh nenek moyang. Upacara tersebut merupakan salah satu tradisi peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Dengan perpaduan budaya antara Hindu dan Islam maka pelaksanaan Upacara Grebeg dilakukan pada Hari raya Besar umat Islam. Di samping itu terdapat pula perkembangan kebudayaan berupa kesusasteraan Jawayang berkembang secara pesat dan menghasilkan pujangga sastra dan hasil karyanya seperti Nitisruti, Nitisastra dan Astabrata. Agama dan kebudayaan Islam di Indonesia memberikan pengaruh terhadap segala aktifitas kehidupan masyarakat seperti dalam bidang politik pemerintahan, kebudayaan dan kehidupan sosial masyarakat. Berkembangnya pengaruh islam dalam bidang politik pemerintahan diIndonesia dibuktikan dengan sistem pemerintahan yang didasarkan pada ajaran Islam dan Pemerintahan Kerajaan Islam di berbagai tempat di Indonesia.
Kebudayaan Barat dari Eropa turut memberikan pengaruh bagi kebudayaan Indonesia. Eropa Kuno tidak pernah lepas dari Kebudayaan Pulau Kreta yang lebih dahulu berkembang dan menyebarkan pengaruhnya ke wilayah di sekelilingnya kurang lebih pada tahun 1300 SM. Kebudayaan Pulau Kreta merupakan dasar bagi kebudayaan Eropayang sampai sekarang masih terdapat sisa-sisa pengaruh dan peninggalannya. Kebudayaan Pulau Kreta disebarkan dan ditransformasikan melalui penjajahan oleh bangsa Yunani dan Romawi Kuno sehingga menjadi tonggak budaya Eropamasa kini. Selain perkembangan melalui penjajahan, kebudayaan Pulau Kreta juga berkembang melalui hubungan dagang yang dilakukan oleh pedagang Yunani dan Romawi. Pulau Kreta merupakan pulau terbesar di wilayah Yunani dan melintang dari barat ke timur dan sekaligus menjadi pemisah Laut Aegea, Laun Ionea dan laut Tengah. Peradaban Pulau Kreta disebut juga sebagai peadaban “MINOA”. Nama Minoa berasal dari dinasti (keluarga) Raja Minos. Peradaban keluarga ini telah berkembang antara tahun 3000 sampai dengan 1400 SM.
Kebudayaan Eropa dibawa ke Indonesia melalui hubungan dagang dan melalui penjajahan yang dilakukan oleh Bangsa Perancis, Inggris dan Belanda. Akibat dari hubugan tersebut kebudayaan Eropa turut mempengaruhi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan pada bentuk pemerintahan pada beberapa kerajaan dan sistem hukum yang digunakan di Indonesia. Selain itu pada kebudayaan seni bangunan dan sastra juga turut terpengaruh oleh kebudayaan Eropa tersebut.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Asia dan Indonesia mulai terjadi kira-kira pada abad ke-14. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada mulanya bermaksud untuk mencari langsung sumber rempah dan suterayang sangat mahal jika dijual di Eropa. Penutupan jalur perdagangan oleh kerajaan Islam di Afrika dan Eropa timur sangat mengganggu perdagangan bangsa Eropa, untuk itu bangsa-bangsa Eropa mulai mencari sendiri sumber rempah dan sutera dengan melakukan penjelejahan samudera. Motif ekonomi sebagai alasan utama bangsa Barat datang keIndonesia di samping untuk menyebarkan agama Kristen dan faktor petualangan. Sesuai semboyan penjelajahan samudra oleh Bangsa Eropa (Gold, Gospel and Glory). Kedatangan bangsa Eropa keIndonesia antara lain adalah dari Portugis, Belanda, Spanyol, Inggris, Perancis dll.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh- kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia khususnya terhadap kehidupan, kebudayaan dan alam fikiran sebagian besar bangsa Indonesia. Pengaruh kebudayaan asing bukan hanya dalam bentuk bangunan atau benda-benda konkrit, tetapi juga sosial, pemerintahan, hukum, seni adat istiadat, kegiatan, dan alam fikiran masyarakat. Sejak awal abad ke-20 sangat terasa pengaruh kebudayaan Barat itu dalam kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Berbagai teknologi yang diterapkan, termasuk sistem pendidikan yang digunakan banyak yang berasal dari Barat. Sementara itu, dalam kehidupan kebudayaan, seperti dalam seni bangunan, seni lukis, seni ukir, seni musik, terasa pula ada pengaruhnya dari kebudayaan Barat.
Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya kita dapat memilih dan memilah jenis dan ragam kebudayaan untuk diterapkan dalam kebudayaan kita karena tanpa itu kita justru akan kehilangan identitas dan ciri asli kebudayaan Indonesia sendiri.

Selasa, 02 Februari 2010

Landmark Jakarta Tempo doluoe




Landmark Jakarta Tempoe Doeloe

Stasiun Beos merupakan salah satu landmark kota Jakarta Tua, yang merupakan lambang dari arsitektur bergaya modern pada masa itu. Yang juga merupakan pusat dari semua perjalanan kereta api pada masanya dan stasiun pertama yang dibuat. Stasiun Beos tidak dapat dilepaskan bahwa ia adalah salah satu dari saksi kejayaan Batavia tempo doeloe dan juga saksi dari perjalanan perkembangan Kota Jakarta hingga sekarang ini.

Pembangunannya juga satu kesatuan dengan gedung di sekelilingnya seperti Museum Fatahillah (dulunya merupakan gedung pemerintahan), Museum SENI Rupa (dulunya merupakan Gedung Pengadilan didirkan tahun 1871), Museum Wayang (dulunya merupakan gereja). Berbagai upaya pun telah ditempuh oleh PT.KA untuk menjaga cagar budaya ini, salah satunya dengan pelbagai renovasi yang dilakukan.